Pasang Surut Roma di Europa League

 Kalau Roma tidak berhasil menggapai Liga Champions, Fonseca besar kemungkinan dapat ditendang. Dia diambil oleh pemilik lama AS Roma, James Pallotta. Kalau tidak berhasil penuhi obyek, Serta Friedkin disampaikan tidak kuatir slot judi online menyingkirkan Fonseca serta cari kepala pelatih anyar alternatif mereka sendiri.

Di Serie A, kemungkinan Roma tembus UCL sangatlah kecil. Tapi, Fonseca malahan berkesempatan bawa Giallorosi lewat lajur yang lain lebih mulia. Sekarang, Jordan Veretout serta sobat-sobat tembus perempat final Europa League serta unggul agregat atas Ajax Amsterdam.

Roma memberikan performa berkualitas saat menyelesaikan Ajax di putaran pertama saat lalu. Berlaga di Amsterdam, sistem reaktif yang diimplementasikan Fonseca berakhir kemenangan 1-2. Gianluca Mancini serta sobat-sobat dapat membatasi penekanan Ajax serta efektif menggunakan kemungkinan.

Kemenangan itu merupakan udara segar buat Fonseca berakhir didera desas-desus pemberhentian di Maret saat lalu. Roma tampil memengkalkan di liga lokal serta tidak berhasil mencapai kemenangan dalam tiga kompetisi berturutan. Mereka dibungkam Parma serta Napoli, masing-masing dengan score 0-2. Roma selanjutnya cuman bisa bermain 2-2 musuh Sassuolo, kecurian gol Giacomo Raspadori mendekati pertandingan selesai.



Tiga hasil yang negatif itu bawa soal tidak stabil Roma di atas. Dua musim paling akhir, saingan Lazio ini condong tampil inkonsisten yang bikin mereka tidak berhasil finish di empat besar.

Fonseca mengatakan jika permainan klubnya berkembang. Akan tetapi, tidak stabil Roma nampak fakta serta dia belum sukses menyelesaikannya.

Musim ini, Roma kerap permainkan sepakbola menggempur serta nampak trengginas dengan beberapa umpan langsung (direct). Di "hari baik", Roma bisa menyediakan permainan mengagumkan serta mencapai beberapa hasil memberikan keyakinan. Mengambil contoh di saat mereka membekap Benevento serta Bologna di paruh pertama musim. Henrikh Mkhitaryan serta relasi bisa membuat 5 gol dalam dua pertandingan itu.

Walau demikian, Roma tidak efisien di saat mengimplementasikan pendekatan yang serupa menantang club besar Italia. Di awalnya musim, anak asuh Fonseca tampil berani saat main seri musuh Juventus serta AC Milan. Masuk paruh ke-2 , Roma kalah dari 2 club itu meskipun mendatangkan kemungkinan bisa lebih banyak.

Di saat Fonseca menunjuk pendekatan yang lebih reaktif, hasilnya lantas tidak optimal buat Roma. Musim ini, mereka dibantai Napoli slot online terpercaya serta Atalanta saat tampil reaktif. Skuat bimbingan Gian Piero Gasperini menggebuk Roma dengan score 1-4. Sedang Napoli kalahkan mereka dengan score 4-0 serta 0-2.

Di 2020/21, Fonseca belum sukses kalahkan satu lantas club enam besar. Rekor mereka musuh club enam besar merupakan 6x kalah serta tiga berimbang. Di tersisa musim, mereka akan tetap hadapi tiga club penghuni enam besar, adalah Inter Milan, Atalanta, serta Lazio.

Hasil yang negatif musuh lawan di kelas tinggi merupakan yang memicu penting tersungkurnya AS Roma di Serie A. Enam dari 8 kekalahan mereka di liga lokal disandang dari club enam besar. Giallorossi kehilangan point di kompetisi vital, bikin mereka berada pada status jelek untuk menggapai zone Liga Champions.

Berpindah ke Italia merupakan halangan paling besar dalam karir Fonseca. Dia ada ke Roma jadi pelatih muda janjikan. Tapi, nyaris dua musim jalan, bekas juru cara FC Porto itu tidak bisa mengoptimalkan skuadnya untuk hadapi sepakbola Italia.

Di Italia, dia tidak dapat teratur permainkan sepakbola menggempur berbasiskan kepenguasaan bola yang diimplementasikannya di Shakhtar Donetsk. Pelatih berumur 48 tahun ini sangat sukses di saat berlaga di Ukraina, terus mencapai ganda winners waktu tiga musim di situ.

Tapi, club-club Italia memberikannya halangan spesifik yang semakin lebih sukar. Club Italia punyai organisasi yang lebih bagus saat bertahan, lebih lihai hadapi permainan bertujuan kepenguasaan bola.

Diberdayakan oleh Blogger.